Sokrates Dan Raja
"Apa yang membuatmu tidak mau menghadapku, padahal engkau adalah budakku?” tanya Sang Raja dengan murkanya."
"Jika engkau jujur kepada dirimu, engkau pasti mengerti bahwa aku bukanlah budakmu," sungguh Sokrates menjawabnya tenang. Seorang sepertinya memang sudah selesai dengan dirinya.
"Bagaimana bisa begitu?”
"Pernahkah engkau mengetahui bahwa diriku melakukan sesuatu atas dasar dorongan nafsu dan marah?”
"Tidak. Lantas?" Jawab Raja tak sabar.
"Pernahkah engkau begitu?”
"Pernah! Karena aku seorang Raja.”
"Ketahuilah, aku menguasai nafsu dan marah, keduanya adalah budakku. Sementara keduanya menguasaimu. Jadi sesungguhnya engkau adalah Budak dari budakku.”
Peduduk dan Sokrates
Seorang kenalan menceritakan sesuatu kepada Sokrates: "Intinya penduduk kota menertawaimu.”
"Semoga tawa mereka itu semakin menyempurnakan diriku.”
Makan
Sokrates dicela karena makan terlalu sedikit, maka dia menjawab: "Aku makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan.”
Orang Paling Rendah dan Paling Nista
"Siapa orang yang paling rendah derajatnya?"
"Orang yang tidak percaya pada siapa pun dan tidak dipercaya oleh siapa pun.”
"Dan siapakah orang yang paling nista?"
"Orang yang dimintai maaf tapi tidak mau memaafkan.”
Sokrates, Tuan dan Pembantunya
Kerika Sokrates melihat seseorang sedang memukuli pembantunya dengan penuh kemarahan. Sokrates bertanya pada orang itu: "Mengapa engkau memukulinya?"
"Dia telah melakukan kesalahan yang sangat besar.”
"Tahukah kamu, jika semua orang yang telah engkau perlakukan dengan salah engkau ijinkan untuk menghukum dirimu, pasti engkau akan segera meninggalkan kezaliman ini?"
Mata
"Mengapa engkau tidak mengkhwatirkan matamu yang terlalu banyak membaca?"
"Jika aku dapat menyelamatkan mata hatiku, maka aku tidak akan mempedulikan sakit mataku.”
Mau penghasilan tambah, dengan nyaris tanpa modal? KLIK DISINI
Kata-kata Sakti Sokrates
Lalat mencari dan menempel pada tempat-tempat kotor dan menjauhi tempat-tempat yang sehat. Begitu juga orang-orang yang jahat. Mereka mencari kejelekan-kejelekan orang lain lalu menyebarkannya dan menyembunyikan kebaikan-kebaikan orang lain dan tidak mau menyebutkannya.
Lidah yang menyebut Allah tidak pantas dipakai untuk menyebut kata-kata nista.
Malapetaka menimpa binatang selain manusia karena mereka tidak dapat berbicara, dan menimpa manusia karena mereka terlalu banyak berbicara.
Jika engkau menginginkan kebaikan, segeralah laksanakan sebelum engkau mampu. Tetapi jika engkau menginginkan kejelekan, segeralah hardik jiwamu karena telah menginginkannya.
Jika orang yang tidak tahu tidak berbicara, maka perselisihan pasti hilang.
Kesejahteraan memberikan peringatan, bencana memberikan nasihat.
Orang yang takjub kepada dirinya sendiri, dia melihat di dalam dirinya sesuatu yang lebih indah dari kenyataannya -walaupun sebenarnya dia sangat lemah lalu dia bergembira karenanya.
Ayo, ikut gabung dalam bisnis Afiliasi kekinian FINGO!
No comments:
Post a Comment
SILAHKAN TULIS PESANMU