Saturday, May 9, 2020
Friday, April 24, 2020
Makelar Online
Monday, March 9, 2020
Model, Metode, Strategi, Pendekatan, dan Teknik Pembelajaran
Perbedaan Model, Metode, Strategi, Pendekatan dan Teknik Pembelajaran
Sunday, March 8, 2020
KEUNTUNGAN BELANJA ONLINE DI FINGO
Wajib Dihindari Guru Saat Mengajar
13 Hal Yang Wajib Dihindari Guru Saat Mengajar, Pasti Suasana Kelas Akan Mudah Dikendalikan
Ditulis KEMDIKBUD Sabtu, 07 Maret 2020
TRIBUNEWS.MY.ID_ tentang 13 Hal yang Harus Dihindari Guru.
1. Tidak Mengusai Materi
Materi pembelajaran merupakan inti pokok sistem pembelajaran. Jangan sampai kita mengajarkan hal yang kita juga belum menguasainya. Memang tidak ada manusia yang dapat memahami segala hal dengan sempurna, makanya kita harus terus belajar untuk mengajar. Sehingga konsep yang kita ajarkan terasa mantap, siswapun akan suka dengan Anda sebagai guru.
Jadi disarankan untuk banyak membaca, dan mengikuti isu-isu terhangat. Dengan mengkaitkan materi pembelajaran dan isu-isu hangat di sekitar siswa, akan membuat siswa lebih terkesan. Dan mungkin hal tersebutlah yang membuat mereka lebih memahami materi.
2. Jarang Masuk
Tidak sedikit guru yang sibuk dengan kegiatan di luar sekolah, mungkin untuk urusan keluarga atau bisnis. Kepentingan Bisnis dan keluarga boleh dilakukan asal tidak mengganggu kegiatan belajar di kelas, apalagi sampai tidak masuk dan mengabaikan tugasnya mengajar.
Mungkin siswa akan senang kalau jam pelajaran kosong, namun sikap hormat siswa akan berkurang. Siswa yang pandai akan kecewa karena tidak mendapatkan materi pembelajaran sebagai mana mestinya dan waktunya terbuang sia-sia.
3. Berpakaian Tidak Rapi (Norak)
Bagi siswa, guru itu merupakan sosok yang bisa mereka contoh. Tapi bagaimana kalau guru berpakaian tidak rapi apalagi sampai berpakaian norak. Siswa akan menjadi tidak hormat terhadap guru yang guru yang berpakaian tidak rapi. Berkurangnya sikap hormat ini biasanya membuat siswa tidak bisa menerima materi pembelajaran dengan baik.
Baca Juga
Keuntungan Berbelanja di FINGO E-commerce (Onlineshop Fingo)
4. Berkata Kasar
Perkataan terhadap siswa harus halus, memikat, dan penuh perhatian. setiap bimbingan, nasehat, dan perkataan harus disampaikan dengan lemah lembut. Kalaupun siswa susah dinasehati, cukup dengan kata-kata yang tegas dan konsisten.
Siswa akan memahami apa yang boleh dan tidak boleh jika kita tegas. Ya.. cukup dengan ketegasan saja, tegas berbeda dengan kasar. Hindari mengeluarkan perkataan kasar, bernada tinggi dan ancaman. Jika itu terjadi, tidak ada efektivitas dalam pembelajaran yang dilakukan. siswa akan mencemooh dan mngolok-olok guru yang sering berkata kasar.
5. Memberikan Tugas Rumah atau PR Tanpa Diperiksa
Pekerjaan rumah (PR) memang dapat menjadikan siswa rajin belajar di rumah. Mereka akan mengatur waktu untuk belajar ekstra demi menyelesaikan tugas dari gurunya. Namun ketika kesungguhan mereka di sia-siakan oleh gurunya, mereka akan kecewa dan semangat untuk mengerjakan PR selanjutnya akan kendor. Guru yang tidak memeriksa PR yang dikerjakan oleh siswa, secara otomatis tidak akan disukai oleh siswanya.
6. Menghukum Semena-Mena
Menghukum siswa harus didasari dengan kasih sayang, kebijaksanaan, dan kearifan. Jangan memberikan hukuman kepada siswa berdasarkan kebencian, permusuhan, dan emosi yang tidak terkendali. Guru adalah pembimbing spiritual murid, sehingga sikap perilakunya harus konsisten dengan statusnya sebagai pembimbing moral dan spiritual.
Kalau hukuman didasari sifat kasih sayang, maka guru akan didasari sifat kasih sayang, maka guru akan menghindari cara-cara yang di luar batas kewajaran, bahkan tidak akan menghukum murid dengan hal-hal yang positif untuk meningkatkan kemampuan dan integritas moralnya.
7. Pilih Kasih (Tidak Adil)
Sikap pilih kasih atau tidak adil akan membuat kebijaksanaan guru tidak dihormati siswanya. Mereka akan bertindak menjauh, seperti tidak mengindahkan perintah gurunya. Oleh sebab itu, sikap pilih kasih jangan samapi ditunjukan guru ke siswanya. Bersikaplah adil dan mulai tanamkan kepada siswa untuk bisa menilai sendiri mana yang baik dan mana yang buruk. Bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, sehingga siswa akan lebih dewasa.
8. Cuek di Dalam Kelas Maupun di Luar Kelas
Jika guru cuek dengan siswanya, baik dalam maupun di luar kelas. Maka siswa tidak dapat merasakan hubungan emosional yang positif antara guru dan muridnya. Mereka hanya akan belajar dalam arti formal, tetapi tidak memiliki hubungan psikologi yang akrab yang penuh manfaat.
BACA JUGA
FINGO MEMBUKA PELUANG MENAMBAH PENGHASILAN TANPA MENGGANGU PEKERJAAN
9. Tidak Memberikan Contoh yang Baik
Siswa adalah peniru yang sangat baik. Apalagi kalau kita memberi contoh buruk akan sangat cepat ditiru siswa. Maka, sebisa mungkin hindarilah melakukan perbuatan-perbuatan yang kurang baik. Sebaliknya, berikan contoh baik seperti membuang sampah di tempatnya.
Memperhatikan kebersihan, sedikit menyapu atau membersihkan meja guru. Dengan begitu, siswa akan terpicu untuk berbuat baik. Dan ketika kita menasehati siswa pun akan lebih mudah, karena sudah ada contoh yang baik dari gurunya.
10. Kaku (Tidak Humoris)
Tidak humoris merupakan sifat guru yang kurang disukai oleh siswa, karena guru yang kaku, tidak humoris biasanya menimbulkan pembelajaran yang terasa tegang sehingga siswa tidak dapat mengikuti proses KBM dengan baik. Siswa lebih suka dengan guru yang humoris. Setidaknya, siswa menjadi lebih nyaman merasa di kelas. Biasanya guru humoris ini menjadi favorit dan ditunggu-tunggu siswa.
12. Membanding-bandingkan
Guru yang suka membanding-bandingkan siswa satu dengan yang lain atau membandingkan dengan kelas lain dapat menimbulkan perasaan ketidaksukaan siswa. Siswa akan merasa diremehkan dan tidak dihargai. Apalagi siswa dalam masa remaja, yang egonya sangat tinggi, mereka sangat mudah tersinggung. Jadi hidarkan membandingkan siswa di depan mereka.
Baca juga
13. Tidak hafal nama siswa
Menghafal nama siswa satu-persatu adalah hal yang sulit dilakukan. Apalagi kita mengajar di sekolah dengan jumlah siswa yang banyak. Dengan tahu nama siswa, kita bisa lebih akrab dan lebih mengenal karakteristik siswa tersebut. Siswa pun merasa lebih dihargai.
Jika memang sulit untuk menghafal, luangkanlah waktu sebentar ketika kita memulai pelajaran. Misalnya sambil memulai pelajaran kita melakukan presensi siswa dan perhatikan masing-masing siswa dengan melakukan sedikit obrolan. Dengan begitu minimal kita paham wajah siswa-siswa dan nama panggilanya.
Saturday, March 7, 2020
Usia Masih Belia, Gadis Ini Sudah Hafal 30 Juz Alquran
Usia Masih Belia, Gadis Ini Sudah Hafal 30 Juz Alquran
Risa termotivasi mempersembahkan hadiah terbaik untuk orangtuanya.
Dream - Usia Risa Sri Rizkiyah masih belia. Baru 16 tahun. Meski begitu, dia sudah punya prestasi membanggakan, hapal 30 juz Alquran.
Risa sudah dua tahun meninggalkan kampung halamannya di Garut, Jawa Barat, dan menjadi santriwati Pesantren Tahfiz Khusus Yatim Daarul Quran Takhassus Tegal, Jawa Tengah.
" Biar bisa menolong orang tua karna belum tentu di dunia kita bisa membahagiakan mereka tapi dengan hafalan Quran kita bisa jadi penolong mereka di akhirat," ujar Risa dalam keterangan tertulis diterima Dream dari Daarul Quran.
Risa ingin mempersembahkan hadiah terbaik kepada orang tuanya, berupa hapalan Alquran. Dia juga mengharapkan ridho dan keberkahan dari Allah SWT.
Sejak kecil Risa memang sudah dikenalkan dengan Alquran. Saat duduk di bangku kelas 3 SD, Risa meraih juara 3 lomba hafalan Juz 30.
Risa kini menjadi motivasi bagi kakak dan adiknya. Mereka ingin mengikuti jejak Risa menjadi hafizah.
Di keluarganya, Risa bukan anak pertama yang menghapal Alquran. Tetapi, dia jadi satu-satunya anak yang sudah hapal genap 30 juz.
" Yang sulit dari menghapal adalah menjaganya, insyaallah sekarang harus lebih banyak waktu lagi untuk murajaah," tutur Risa.
Hingga saat ini, terdapat 302 santri yang menghapal Al-Quran di Pesantren Tahfiz Daarul Quran Takhassus yang tersebar di seluruh Indonesia. Para santri tengah berjuang mewujudkan cita-cita meraih keberkahan dunia akhirat.
Jika ingin memulai usaha, usaha apa yang akan anda lakukan? Berapa modal yang perlu anda siapkan, agar penghasilanmu diatas 50 juta?
Mari bergabung di Fingo. Modal terjangkau dan tanpa resiko. Hanya perlu semangat dan serius untuk mencapai target anda.
Mari tantang diri anda sendiri, bergabunglah bersama orang-orang yang sukses di Malaysia Singapura dan Thailand.
DAFTAR FINGO
Sekarang saatnya untuk anda ambil kesempatan
Semangat Tukang Cukur Belajar Baca Alqur'an
Dream - Usia Roni bukan lagi anak-anak. Dia sudah 34 tahun. Tetapi, usia tersebut tidak menghalangi tukang cukur asal Palembang, Sumatera Selatan, itu untuk belajar membaca Alqur'an.
Ya, Roni memang tidak bisa membaca huruf-huruf hijaiyah. Namun begitu, semangatnya yang tinggi untuk belajar mengaji mampu menghilangkan rasa malunya.
" Pokoknya setiap siang, jadwal saya ya mengaji di sini," ujar Roni, melalui keterangan tertulis diterima Dream dari PPPA Daarul Quran.
Lima kali dalam sepekan, Roni selalu datang ke kantor Daarul Quran Palembang untuk mengikuti program mengaji. Roni benar-benar memulainya dari nol, dari mengenal huruf hijaiyah lewat kitab Iqro'.
Kios cukur rambut Roni berlokasi di dekat kantor Daarul Quran. Dia pun berpikir daripada menunggu pelanggan hanya dengan duduk-duduk, lebih baik memanfaatkan sebagian waktu untuk belajar baca Alqur'an.
Tak Malu Mulai dari Iqro'
Roni juga tidak malu mengakui waktu terakhirnya belajar mengaji saat masih kecil. Sehingga, bukan masalah bagi Roni jika harus kembali belajar Iqro'.
" Dulu kecil saya nakal dan malas belajar Alqur'an, sekarang sudah tua baru ingat dan ingin belajar lagi," kata dia.
Semangat Roni untuk bisa mengaji sangat tinggi. Tak lupa, setiap kali usai mengaji Roni selalu menyisihkan sebagian rezekinya untuk para penghafal Alquran.
Doa Roni hanya satu, dimudahkan Allah untuk bisa belajar Alquran.
Pimpinan Daarul Quran Palembang, Dwi Frihanto, mengatakan pihaknya menyambut siapa saja yang ingin belajar ataupun menghafal Alquran.
" Insya Allah kami menyiapkan asaatidz dan asaatidzah untuk membimbing tahsin dan tahfiz. Semoga ikhtiar ini membuat dakwah tahfidzul Qur’an bisa menembus kota maupun di pelosok Palembang bahkan di Nusantara maupun seantero dunia," kata Dwi.
Enak, kan! Mau? Segera daftar jadi member Fingo. KLIK DISINI
Ketika Santri Ungkap Rahasia Menghafal Alquran dan Tak Cepat Lupa
Dream - Alquran bukan sekadar bacaan. Di dalamnya terdapat banyak sekali pedoman hidup bagi manusia terutama umat Islam.
Bisa menghafal Alquran, apalagi jika bisa genap 30 juz merupakan keinginan dari setiap Muslim. Ini karena janji Allah memberikan keberkahan hidup bagii mereka yang mau menghafal setiap ayat Alquran.
Hal itulah yang menjadi penyemangat para santri Pesantren Takhasus Cinagara, Caringin, Bogor, Jawa Barat. Mereka rela bersusah payah demi meriah keberkahan Alquran dengan menghafalnya.
Tentu, setiap santri memiliki kemampuan yang berbeda dalam menghafal Alquran. Alhasil, metode para santri di pesantren di bawah binaan PPPA Daarul Quran tidak sama antara satu dengan lainnya.
Metode Tiap Santri Berbeda
Seperti dituturkan Muammar Saddam. Santri yang telah hafal 30 juz Alquran ini memakai metode sesuai kemampuannya.
" Sebenarnya nggak semua sama sih, karena setiap orang memiliki kemampuan masing-masing, jadi metodenya tergantung setiap santrinya," kata Saddam dalam video yang diunggah di akun Instagram @daarul_quran, diakses pada Kamis 18 Juli 2019.
Santri tahfiz 30 juz lainnya, Ahmad Faza, menuturkan metodenya menghafal Alquran dengan cara mengulang satu ayat sampai beberapa kali.
" Satu ayat itu diulang-ulang, sambil dibayangkan ayatnya," kata Faza.
Baca Sampai Satu Waqof
Faza mengatakan pengulangan ayat dilakukan antara 10 sampai 15 kali. " Baru nanti lanjut ke ayat selanjutnya," ucap dia.
Berbeda dengan Najib. Santri tahfiz 30 Juz ini juga punya metode sendiri dalam menghafal Alquran.
Najib kerap membaca Alquran hingga satu waqof (tanda untuk berhenti dalam Alquran). Dia lalu mengulanginya minimal sampai tiga kali.
" Terus kita coba tutup, kalau lupa kita buka lagi," kata Najib.
Meski susah payah, para santri ini tidak patah semangat dalam menghafal Alquran. Mereka pun mengajak umat Islam untuk juga menjadi hafiz.